Kerajinan batu adalah seni dekoratif luar ruangan yang umum. Mereka memiliki keunggulan resistensi korosi, ketahanan cuaca, anti-polusi, dll. Oleh karena itu, berbagai bentuk kerajinan batu umumnya terlihat di tempat-tempat umum, taman, kotak, dan tempat-tempat lain. Ada banyak teknik untuk membuat kerajinan batu. Berikut adalah beberapa teknik umum untuk membuat kerajinan batu.
1. Pemolesan Tangan: Ini adalah salah satu proses produksi dasar. Kerajinan batu dipoles dan dipangkas dengan tangan untuk membuat permukaannya halus dan cerah. Proses ini membutuhkan pengrajin berpengalaman, yang dapat memolesnya sesuai dengan gambar desain untuk mencapai efek yang diinginkan.
2. Pengelasan: Produksi kerajinan batu tidak dapat dipisahkan dari proses pengelasan. Pengelasan terutama digunakan untuk menghubungkan dan memperbaiki bagian -bagian kerajinan batu untuk membentuk bentuk patung batu yang lengkap. Proses pengelasan mengharuskan operator untuk mahir dalam teknologi pengelasan untuk memastikan bahwa sambungan solder tegas dan tidak mudah dipatahkan.
3. Polishing: Polishing adalah memoles permukaan patung batu untuk membuat permukaan tampak lebih cerah dan lebih halus. Proses pemolesan dapat berupa pemolesan mekanis atau pemolesan manual. Pemolesan mekanis menggunakan mesin dan peralatan pemolesan, sementara pemolesan manual mengharuskan operator untuk memoles dengan amplas dan alat lainnya.
4. Oksidasi: Oksidasi adalah reaksi kimia yang membentuk film oksida pada permukaan patung batu untuk meningkatkan ketahanan korosi dan efek dekoratif dari patung batu. Proses oksidasi membutuhkan penggunaan oksidan dan peralatan proses, dan operator perlu memiliki pengetahuan kimia dan pengalaman operasi untuk memastikan keamanan dan keandalan proses oksidasi.
5. Penyambungan: Kerajinan batu umumnya lebih besar, sehingga banyak bagian sering perlu disambung selama proses produksi. Proses splicing mengharuskan operator untuk memahami karakteristik kerajinan batu dan mahir dalam menggunakan keterampilan splicing untuk memastikan bahwa sambungan splicing terhubung dengan kuat dan penampilannya sempurna.
6. Pelapisan: Pelapisan menyemprotkan atau memadamkan permukaan patung batu untuk meningkatkan efek dekoratif dan ketahanan korosi dari patung batu. Proses pelapisan mengharuskan pengrajin untuk menggunakan peralatan pelapis dengan terampil, memilih bahan pelapis yang sesuai, dan melakukan anti-korosi yang efektif dan perawatan dekoratif.
7. Ukiran: Ukiran adalah salah satu proses penting dalam produksi kerajinan batu. Melalui ukiran, kerajinan batu dapat memiliki efek pemodelan yang lebih kaya dan tiga dimensi. Proses ukiran mengharuskan pengrajin untuk memiliki kemampuan pemodelan artistik dan keterampilan operasi manual, dan dapat mengukir sesuai dengan gambar desain.
Di atas adalah proses produksi umum produsen kerajinan batu. Tentu saja, dengan kemajuan sains dan teknologi dan inovasi teknologi yang berkelanjutan, proses produksi kerajinan batu akan terus diperbarui dan diperluas. Tidak peduli proses mana yang digunakan, kerajinan batu mengharuskan pengrajin untuk memiliki pengalaman yang kaya dan keterampilan yang luar biasa untuk memastikan produksi kerajinan batu berkualitas tinggi.